Rabu, 01 Juni 2011

KAWASAN KARST DAN SUMBER AIR BERSIH (oleh: EFFENDY A. SUMARDJA )

Banyak daerah karst yang dieksploitasi secara liar oleh
penambang-penambang liar, hal inilah yang menjadi
prioritas pemerintah daerah dalam menangani kawasan
lindung karst dan perlu kerjasama dengan masyarakat
sekitarnya bagaimana pentingnya kawasan tersebut sebagai
kawasan penyimpan air daerah tersebut. Keberadaan air
bawah tanah di kawasan karst merupakan sumber
penghidupan sekaligus sebagai sarana bersosialisasi bagi
masyarakat yang bersama-sama memanfaatkan air.
Perlindungan air bersih di daerah karst harus mendapat
prioritas utama, karena kerusakan ekosistem kawasan karst
akan mengakibatkan kekurangan air bersih, tidak hanya di
wilayah karst itu sendiri tetapi lebih luas ke wilayah di
bawahnya.

Akibat penambangan batu gamping dikhawatirkan akan
menganggu kelestarian sumberdaya air tanah. Perubahan
penggunaan lahan akibat penambangan akan merubah tata
guna lahan dan selanjutnya akan merubah neraca air.
Terbukanya lahan oleh penambangan batu kapur dan tanah
liat tanpa persyaratan teknis yang baik dapat merubah
neraca air. Pada batugamping di kawasan karst banyak
terdapat kekar (rekahan) dimana pola umum kekar yang
terdapat pada batugamping menunjukan bahwa kekar
tersebut terjadi akibat tekanan dan tarikan, sedangkan kekar
yang terjadi akibat tarikan umumnya terbuka dengan pola
yang tidak beraturan. Pola struktur yang terbentuk didaerah
karst akan sangat mempengaruhi tata air tanah terutama
keterdapatan dan arah alirannya

Sistem hidrologi pola aliran air tanah dan genesa dari mata
air di kawasan karst perlu diteliti sehingga akan diketahui
hubungan antara mata air tersebut dengan batu gamping dan
pengaruhnya apabila batu gamping yang diperkirakan
sebagai daerah pengisian mata air tersebut diambil atau
diturunkan sampai pada elevasi tertentu. Untuk mendukung
penelitian hidrologi yang terdiri dari: pemetaan hidrologi,
pengukuran geolistik, pengukuran permukaan air tanah,
pengukuran debit mata air, pengukuran permebilalitas,
pumping test. Pemetaan hidrologi bertujuan untuk mendapat
semua data hidrologi daerah penelitian yang terdiri dari
penyebaran batuan yang dapat bertindak sebagi akuifer
tersebut, struktur geologi yang dapat berpengaruh terhadap
kondisi hidrologi daerah penelitian, lokasi mata air, sumur
dangkal dan lokasi pengeboran, kedudukan muka air tanah,
aliran air tanah dan beberapa aspek lainya yang
berhubungan dengan kondisi hidrologi daerah penelitian.
Hasil akhir dari pemetaan hidrologi dituangkan dalam
bentuk peta penyebaran akuifer, peta pola aliran air tanah.
Studi hidrologi bertujuan untuk mendapatkan informasi
tentang sistem akuifer, parameter akuifer, pola aliran air
tanah, kesetimbangan air tanah, genesa mata air, potensi air
tanah dan pengaruh teknik penambangan terhadap mata air
yang terdapat di kawasan karst.

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Legua Caving & Speleologi